Ayo pake Linux

 Mengenal Linux mint lisa
Berkat popularitasnya yang kian meningkat, Linux Mint 12 dijuluki sebagai “Ubuntu Killer”. Padahal, distro ini dibuat menggunakan engine Ubuntu. 
Apa yang membuatnya lebih disukai dibanding Ubuntu???  
Dengan nama kode Lisa yang dirilis November 2011, Linux Mint 12 dibangun menggunakan engine Ubuntu 11.10, kernel Linux 3.0, dan Gnome 3.2.
Menurut situs Distrowatch.com, Linux Mint 12 mampu menggeser Ubuntu 11.10 sebagai distro yang paling banyak digunakan.
Kepopuleran Linux Mint meningkat tajam semenjak Ubuntu menggunakan Unity yang ternyata tidak terlalu banyak disukai.

Lisa hadir dengan tampilan desktop baru menggunakan Gnome 3 dan MGSE (Mint Gnome Shell Extentions) dengan artwork yang lebih dinamis sehingga tampil lebih cantik dan elegan.
MGSE dibuat bagi Anda yang tidak menyukai tampilan Gnome 3, tapi tetap memungkinkan pengguna untuk menggunakan tampilan Gnome 3 tradisional. Selain itu, Anda juga dapat menentukan sendiri tampilan desktop berkat feature MGSE yang bisa dinonaktifkan.
Feature utama dari MGSE yaitu panel pada bagian bawah, menu aplikasi, window  list, task-centric, serta visible tray icon. Deretan feature ini cukup menarik dan membantu bagi pengguna awam yang ingin beralih dari sistem operasi Windows.
Feature baru lainnya yaitu MATE. Berkat MATE, Anda dapat menjalankan kedua versi Gnome pada sistem yang sama (Gnome 2 dan 3). MATE sendiri merupakan cabang dari Gnome 2 yang masih terus diperbaiki dan di-update oleh komunitas. Maka dari itu, tidak mengherankan bila MATE masih memiliki beberapa bug.
Lisa menawarkan kemudahan instalasi tanpa perlu mengetahui seluk-beluk partisi pada Linux yang agak berbeda dengan Windows. Jika Anda ingin menyandingkan Lisa dengan Windows, proses instalasi akan menanyakan apakah ingin menggunakannya bersamaan dengan Windows. Selanjutnya, proses instalasi akan menangani semuanya, termasuk pembuatan partisi yang akan dilakukan secara otomatis. Meskipun demikian, pembuatan partisi secara manual juga dimungkinkan.
Dengan engine terbaru, hampir sebagian besar hardware mampu terdeteksi dengan baik menggunakan driver Linux. Apalagi, jika Anda menginstalasinya melalui paket DVD yang memiliki codec repository lebih lengkap. Anda tak perlu lagi direpotkan untuk menambahkannya sendiri bila ingin menjalani aplikasi umum seperti memainkan berkas multimedia, berinternet, hingga menjalankan aplikasi Office menggunakan LibreOffice.
****
Linux Mint menawarkan kelengkapan sistem operasi yang bisa diadaptasi dengan baik bagi pengguna Linux maupun Windows. Distro ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mencoba sistem operasi alternatif atau yang ingin beralih dari Windows berkat tampilan canti k, feature lengkap, dan kemudahan yang ditawarkannya.

Spesifikasi

Jenis
Open source/Free
Ukuran berkas instalasi
CD (700 MB), DVD (1 GB)
Situs web
Spesifikasi Min
Prosesor 32/64-bit, memori 512 MB RAM, hard disk 5 GB, kartu grafis resolusi minimal 800x600, drive CD/DVD atau porta USB.


Berpindah Cepat
Task-centric merupakan bagian dari feature baru MGSE. Fasilitas ini memudahkan pengguna untuk berpindah dari satu jendela ke yang lainnya, dengan menekan tombol kombinasi ALT+Tab, mirip pada Windows.

Pengganti Google Jika Linux Mint sebelumnya menggunakan mesin pencari Google, sekarang digunakanlah DuckDuckGo, sebuah mesin pencari berbasis Bing keluaran Microsoft . 


Tersusun Rapi  
Software Manager mirip dengan Ubuntu  Software Center dengan tampilannya yang tersusun berdasarkan kategori. Meskipun antarmukanya lebih menarik, Software Manager tidak memberatkan dan tampil lebih ringan dan cepat.


 
Plus     : Tampilan elegan, cantik, dan bisa dikustomisasi; feature baru memudahkan pengguna yang ingin beralih dari Windows.
Minus : Feature MATE masih memiliki bug; terdapat bug pada driver kartu grafis AMD/AT

0 comments:

Post a Comment